Apa Itu Hutang Jangka Panjang? Panduan dan Tips Praktis
9 October 2024
Hutang jangka panjang merupakan salah satu kewajiban finansial yang penting untuk dipahami, baik oleh individu maupun perusahaan.
Dalam dunia keuangan, kewajiban jangka panjang ini bisa jadi alat yang sangat bermanfaat jika bisa mengelolanya dengan baik, tapi juga punya risiko besar.
Artikel akan mengulas tentang apa maksud hutang jangka panjang, contoh dan jenisnya, serta manfaat dan kekurangannya.
Simak penjelasannya sampai selesai.
Definisi
Hutang jangka panjang adalah kewajiban finansial dengan tempo pelunasan di atas 1 tahun. Bahkan, ada yang sampai puluhan tahun. [1]
Bagi bisnis, biasanya jenis utang ini untuk keperluan strategis seperti investasi, pembelian alat berat, dan pembangunan infrastruktur. Untuk individu, biasanya berkaitan dengan kebutuhan pembiayaan yang besar, seperti pembelian properti.
Contoh hutang jangka panjang yaitu ketika Anda beli rumah dengan skema KPR. Umumnya, rerata tenor mulai dari 10 tahun, bahkan ada yang hingga 25 tahun.
Jenis utang ini cocok untuk Anda yang butuh modal besar, tapi tidak ada dana tunai yang cukup dan memerlukan fleksibilitas pembayaran.
Jenis Hutang Jangka Panjang
Di dunia finansial dan bisnis, umum dikenal beberapa bentuk utang dengan tenor panjang. Di antaranya sebagai berikut:
KPR
KPR atau kredit pemilikan rumah merupakan salah satu bentuk paling umum untuk pembiayaan rumah tinggal di Indonesia. Jangka waktu cicilannya bisa sampai 20-25 tahun.
Hipotek
Hipotek adalah istilah hukum yang merujuk pada penggunaan aset properti sebagai jaminan peminjaman uang.
Jadi, mirip KPR, tapi cakupannya lebih luas, tidak hanya untuk rumah tinggal, tapi termasuk juga kawasan komersial, dan semacamnya. Karena itu, tenornya bahkan bisa lebih panjang dari KPR.
Kredit Investasi
Berbeda dengan pinjaman modal kerja yang biasanya selesai dalam satu siklus akuntansi, kredit investasi bisa berlangsung hingga hitungan tahun.
Ini karena kebutuhan investasi biasanya lebih besar, termasuk di dalamnya.
Pinjaman Multiguna
Seperti namanya, jenis utang ini dapat Anda gunakan untuk beragam tujuan, bisa untuk membiayai pendidikan, perawatan kesehatan, atau juga kebutuhan produktif seperti modal usaha.
Beberapa penyedia layanan ini sudah menawarkan tenor hingga 3-5 tahun, seperti MUFDana dari Mandiri Utama Finance (MUF), yang berarti sudah termasuk jangka panjang.
Pinjaman Pendidikan
Jenis ini perlu disebutkan tersendiri, karena ada tipe khususnya. Saat ini, sudah ada beberapa bank di Indonesia yang memfasilitasi.
Selain plafonnya yang tinggi, bisa sampai Rp1 miliar, tenornya pun sudah hitungan tahun, bahkan ada yang 15 tahun.
Obligasi
Obligasi adalah surat pengakuan utang, di mana perusahaan berjanji membayarkan pinjaman beserta bunganya kepada pemegangnya.
Pemegang surat bisa berbeda selama masa peminjaman, karena surat ini dapat dipindah tangan atau diperjualbelikan. Siapapun pemegangnya saat jatuh tempo, perusahaan akan membayarkan sesuai dengan ketentuan di surat tersebut.
Manfaat dan Risiko
Mengambil utang jangka panjang memberikan banyak manfaat bagi peminjam. Meski demikian, ada juga beberapa risiko yang perlu diwaspadai.
Manfaat Hutang Jangka Panjang
Dengan mengambil pinjaman jangka panjang, perusahaan bisa mendapatkan beberapa keuntungan:
- Kesempatan investasi besar: perusahaan jadi dapat melakukan investasi dan memperbesar skala operasi tanpa harus memiliki uang tunai besar di awal.
- Arus kas stabil: tenor panjang biasanya beriringan dengan cicilan yang ringan. Efeknya, ini dapat membuat arus kas perusahaan tetap terkontrol dan stabil.
- Membangun reputasi kredit: Cicilan ringan membantu perusahaan membayar secara tepat waktu. Ini dapat meningkatkan skor kredit yang berguna di masa mendatang.
Risiko Hutang Jangka Panjang
Walau memiliki banyak keuntungan, perusahaan juga perlu mewaspadai potensi risiko yang dapat timbul akibat utang jenis ini.
- Nominal bunga besar: meski secara persentase, suku bunga lebih kecil dari utang jangka pendek, tapi nominal totalnya jelas lebih besar. Ini karena waktu pembayarannya lebih banyak.
- Suku bunga fluktuatif: jika interest rate terlalu fluktuatif, dapat mempengaruhi besar cicilan, terutama jika menggunakan tipe floating.
- Keuangan tidak stabil: kalau tidak mengatur keuangan dengan cermat, ada masanya pendapatan berkurang. Ini dapat menjadi beban yang berat di masa sulit.
- Potensi penyitaan: pinjaman seperti hipotek dan KPR, bisa berujung pada penyitaan aset jika gagal membayar angsuran.
Tips Cara Mengelola Hutang Jangka Panjang
Karena adanya manfaat dan risiko di atas, Anda perlu bijak ketika memutuskan mengambil jenis pinjaman ini.
Tindakan bijak tersebut dapat Anda lakukan dengan mengamalkan tips berikut;
- Rencanakan yang matang: baik dari sisi besar, tujuan peminjaman, hingga rencana pembayaran. Lalu, pastikan juga untuk disiplin dalam menjalankan rencana tersebut.
- Sisihkan dana darurat: Jangan langsung gunakan semua pinjaman sekaligus. Adanya dana darurat membantu kondisi keuangan Anda saat pendapatan sedang menurun.
- Pilih pinjaman dengan suku bunga kompetitif. Contohnya, seperti MUFDana yang memberikan bunga ringan dan flat, mulai 0,75% per bulan. Rate yang kompetitif dan flat membantu kestabilan keuangan Anda.
Dengan layanan pinjaman jaminan BPKB yang fleksibel, Anda bisa mendapatkan hutang jangka panjang dengan mudah untuk berbagai kebutuhan.
Jangan biarkan rencana besar Anda tertunda. Hubungi kami sekarang dan wujudkan tujuan finansial Anda dengan tenang!